Jumat, 23 Mei 2025
Uncategorized

Bantengan Putro Lembu Djati Warga RW 3 Madyopuro Hibur Pengunjung Event Madyopuro Mangano

 

Kabarnewsindo.com ,” Kota Malang – Bantengan Putro Lembu Djati, yang merupakan kelompok kesenian dari RW 3 Madyopuro, turut menghibur pengunjung di acara Event Madyopuro Mangano.
Madyopuro Mangano adalah sebuah event kuliner dan budaya yang diadakan di Madyopuro, Kota Malang. Acara ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-111 Kota Malang dan berlangsung dari tanggal 4 hingga 10 April 2025.

Kehadiran Bantengan Putro Lembu Djati tentu menambah kemeriahan acara dan memberikan hiburan bagi para pengunjung yang menikmati berbagai sajian kuliner di Madyopuro. Kesenian Bantengan sendiri merupakan tradisi khas Malang Raya, sehingga ditampilkan menjadi daya tarik tersendiri bagi acara tersebut.

Saat ditemui disela-sela kesibukannya Rezki Agung Saputra mengatankan,”bahwa kehadiran Bantengan Putro Lembu Djati adalah untuk meramaikan acara Event madyopuro mangano. Bertujuan untuk meramaikan. Kami kelompok Bantengan. Sekali-lagi Kehadiran kami ini untuk menghibur pengunjung memberikan kemeriahan pada acara Madyopuro Mangano,” ucap Rezki sapaan akrab, bertempat lokasi acara di Jl. Danau Jonge Madyopuro, Rabu (09/04/2025) sore.

Lebih lanjut Rezki pertunjukan Bantengan berhasil menarik perhatian dan membangkitkan semangat masyarakat yang hadir. Bantengan sendiri merupakan kesenian tradisional yang kaya akan nilai budaya dan seringkali melibatkan unsur mistis serta atraksi fisik yang menarik. Antusiasme masyarakat menunjukkan apresiasi mereka terhadap seni dan tradisi lokal,” sambung Reski

Pertunjukan bantengan menjadi salah satu cara untuk melestarikan tradisi dan budaya leluhur, yang diturunkan dari generasi ke generasi. Pertunjukan bantengan menjadi salah satu cara untuk melestarikan tradisi dan budaya leluhur, yang diturunkan dari generasi ke generasi. Terkadang, pemain bantengan berinteraksi dengan penonton, menciptakan suasana yang meriah dan melibatkan seluruh masyarakat,” pungkas.

Di tempat yang sama, Syifa, seorang warga Madyopuro RW 15, bersama teman-teman dan adiknya, merasa senang dan antusias bisa ikut meramaikan acara Madyopuro Mangano. Apalagi ada hiburan Bantengan namun “kurang kalap” Ini menunjukkan adanya rasa kebersamaan dan kegembiraan warga Madyopuro, khususnya Saya sendiri dan pengunjung lainnya.

Bantengan memang merupakan pertunjukan seni tradisional yang sangat menghibur dan memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat, Gerakan-gerakan yang lincah dan bertenaga dari pemain yang mengenakan kostum banteng, disertai dengan musik gamelan yang dinamis, menciptakan pertunjukan yang penuh energi dan memukau.

Bantengan menjadi identitas dan kebanggaan bagi masyarakat setempat, khususnya di daerah-daerah yang memiliki tradisi bantengan yang kuat. Mendengar bahwa masyarakat sangat terhibur dengan adanya bantengan adalah hal yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa seni tradisional masih memiliki tempat di hati masyarakat dan perlu terus didukung serta dilestarikan. Semoga tradisi bantengan terus berkembang dan dinikmati pada generasi mendatang,” tutupnya.

 

Wartawan : Matnadir

Redaktur : Admin



Baca Juga