Senin, 23 Des 2024
Nasional

“Kejarlah Janji” KPU Kota Kediri Ajak Santri Nobar Sebagai Salahsatu Cara Sosialisasi Pemilu 2024

 

KPU Kota Kediri Ajak Santri Nonton Film “Kejarlah Janji” Sebagai Cara Sosialisasikan Pemilu 2024

Kediri | Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kediri mengunjungi Pondok Pesantren Wali Barokah dalam rangka kegiatan KPU Goes to Pesantren yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia, Minggu petang (22/10). Kegiatan ini bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional (HSN).

Kegiatan Goes To Pesantren ini diisi dengan kegiatan Nonton Bareng Film “Kejarlah Janji”. Kegiatan ini dilakukan dalam upaya meningkatkan pemahaman warga masyarakat, terutama para santri yang merupakan segmen Pemilih Pemula, mengenai penyelenggaran Pemilu tahun 2024.

“Kegiatan ini merupakan salah satu strategi sosialisasi dari KPU. Kita lihat pelaku sosialisasi adalah para artis yang ada di film “Kejarlah Janji”. Jadi tujuan nonton bareng ini merupakan elemen edukasi serta hiburan ,” kata Ketua KPU Kota Kediri Pusporini Endah Palupi. 

Puspo menambahkan, selain sebagai elemen edukasi juga ada pesan yang bisa menumbuhkan kesadaran dari pemilih, khususnya santriwan santriwati yang notabene pemilih pemula. 

Jadi film ini tidak hanya untuk ditonton saja tetapi juga merupakan tuntunan bagi pemilih untuk menuju pemilu 2024. Dengan demikian para santri tumbuh kesadaran dalam menyampaikan aspirasinya kemudian juga bisa merubah perilaku pemilih

“Saya harap semoga pemilih yang ada di pondok pesantren Wali Barokah bisa menggunakan hak pilihnya nanti di tanggal 14 Februari 2024 dan sudah difasilitasi KPU Kota Kediri dengan adanya TPS lokasi khusus,” pungkas Puspo.

Ketua Pondok Pesantren Wali Barokah KH Sunarto menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada KPU Kota Kediri. Bertepatan dengan Hari Santri Nasional (HSN), pondok memperoleh informasi tahapan Pemilu sebagai bagian dari pengayaan ilmu. 

“Pesan yang ingin disampaikan oleh KPU jelas, mengingatkan bahwa tanggal 14 Februari 2024 kita refleksikan dalam bentuk menetapi kewajiban yang sudah punya hak pilih untuk mencoblos, sebagai bagian dari kewajiban kita berbangsa dan bernegara,” kata KH Sunarto.

Pondok Pesantren Wali Barokah yang berada di bawah naungan LDII telah berkomitmen untuk netral aktif. Netral artinya jaga jarak yang sama kepada para calon-calon dari partai politik termasuk DPD, apalagi sekarang sedang ramai-ramainya penentuan cawapres salah satu calon.

Ini adalah kewajiban pondok maupun LDII untuk menjaga jarak yang sama. Bukti kongkritnya adalah mereka yang datang ke pesantren untuk meminta dukungan dan doa tetap dilayani, tetapi pesantren tidak menjanjikan apapun dan mereka juga dilarang memberikan sesuatu.

“Karena apa? Karena saya terikat dengan komitmen yang dibuat BAWASLU bahwa pesantren ini adalah zona bebas politik uang. Ini yang perlu disadari dan alhamdulilah beberapa waktu yang lalu dari panwascam beserta bawaslu juga mengingatkan kembali akan peran – peran pengawasan dalam penyelenggaraan pemilu yang akan dating,” ungkap KH Sunarto.

KH Sunarto menyampaikan terima kasih kepada KPU Kota Kediri karena menggandeng pesantren dalam mensukseskan program dari pusat dengan melibatkan banyak santri. 

Hal seperti ini juga dilakukan saat beberapa waktu lalu dalam peringatan hari ulang tahun kemerdekaan RI. Dimana halaman dan gedung bertingkat penuh sorak gembira merayakan HUT RI.

“Termasuk sebelumnya juga ada perhelatan kejuaraan Persinas ASAD, alhamdulillah kami juga mengundang beberapa perguruan di Kota Kediri, dengan makdsud agar mereka turut serta menjaga kondusifitas kamtibmas, tidak seperti yang diberitakan di berbagai daerah,” pungkas KH Sunarto.

{ Red/Adiant }



Baca Juga